Selasa, 05 Agustus 2008

Awal Karirku di Perkebunan





Aku memulai karir bekerja sebagai Sinder Kebun di PT. Kartika Mangestitama, di tempat yang sama saya pernah menjabat Kepala Tata Usaha, walaupun kurang dari satu tahun. Selanjutnya pada tahun 1998 saya bergabung dengan PT. Hindoli (A Cargill Holding Company) di Sei Lilin Sumatera Selatan, sebagai asisten pembebesan lahan/land acquisition assistant. Aku ditempatkan di Desa Tanjung Dalam dan Desa Dawas cikal bakal estate Tanjung Dalam yang sekarang jadi Mill ke dua dan Jety kedua setelah mill di Sei Lilin. Di sini akses ke kecamatan sekitar 1 jam dan ke Kabupaten Musi Banyuasin sekitar 2.5 jam dan ke ibu kota propinsi sekitar 3.5 jam. Di Estate ini sekarang bisa tembus ke estate Srigunung dengan dibangunnya jembatan penghubung, yang dulunya kita hanya bisa mengases menggunakan sampan saat inventori tanah-tanah warga untuk ganti rugi tanam tumbuh.

Saat itu saya bergabung dengan Harapan Lubis, Astawa, Mr. Allan Calvert, Kusnandar, Noor Aksan, dan Anwar Jenun sebagai humas pembebasan lahan PT. Hindoli yang notabene Kades Srigunung. Aku banyak ketemu dengan warga dari dua desa dan Kadesnya yaitu Sarkowi Rokbi (Kades Tanjung Dalam), Sekdes Tanjung Dalam Marzuki dan Nazaruddin (Kades Dawas), sesekali ketemu dengan kades Sukadamai, dan Bentayan di Cafe pinggir jalan lintas Srigunung - Jambi.

Wah daerah ini warganya agak sulit banyak membuat masalah, sampai-sampai lahan 864 Ha yang sudah dibayar ganti ruginya harus distop oleh Bupati TK II Muba untuk reinventori, sampai jelas permasalahannya. Aku ngantor di kantor darurat di Tanjung Dalam, kemudian ke rumah Pak Sekdes Marjuki, dan di rumah Pak Enol Dawas. Mandipun dengan air sungai Dawas yang mandi cuci dan lainnya menjadi satu, wah sungguh pengalaman yang tak terlupakan, tapi itu bagi saya hal yang biasa, justru istriku yang baru sekali mengenal duniaku kaget dan menangis sepanjang jalan dari mulai masuk C2 menuju Desa Tanjung Dalam.

Selesai ganti rugi, kemudian dilaksanakanlah tahapan land clearing dan aku tetap di pembebasan lahan, kalau ada sengketa antarwarga saya dan kusnandar untuk mempertemukan antarwarga yang bersengketa, perangkat desa, dan kecamatan untuk mencari solusinya sehingga land clearing tetap berjalan. Dari sini aku dimutasi ke Divisi Srigunung ketemu Pak Didin mandor besar yang juga PPL Kecamatan Sungai Lilin. Tidak lama disini aku dimutasi ke Divisi 2.1 C4, menggantikan Pak Faujan, selanjutnya saya memegang Divisi Pembibitan di dekat sungai Sukadamai dengan sistem sumisunsui irrigation. Selanjuntnya aku diberi kepercayaan memegang Divisi 2.3 A ketemu dengan mandor Mustamin, dengan Askep Hermansayh dan Estate Manager Muktamar Abas Saputro yang sekarang bekerja di salah satu perkebunan di Bengkulu.

Banyak sudah atasan yang pernah membimbing saya, mulai dari Edi, Harapan Lubis, Ibnu Trisamsi, Ziffriardi, Edinof, Fauzi, Kasman, Hermansyah, Muktamar Abas Saputra, Fahrizal Arief, Tarigan (Alm), Astawa, dan yang terakhir Sudi Rahardjo yang sekarang menjadi Plantation Operation Manager.

Terakhir saya bekerja di Estate Sungai Tungkal bersama Estate Manager Sudi Rahardjo, sebelumnya Muktamar Abas Saputro sebagai estate manager. Di sini aku ikut membangun emplasement Housing dan fasilitas lainnya. Aku resign dari PT. Hindoli per Oktober 2003, dan aku kembali ke Hindoli bulan Juli 2007 untuk mengadakan riset untuk program magisterku di Program studi Agroteknologi Universitas Lampung, dengan judul " Studi dampak penggunaan traktor terhadap produksi kelapa sawit (Eleais guineensis. Jacq), sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah di perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli (A Cargill Hoding Company) Sungai Lilin Sumatera Selatan".

Tidak ada komentar: